Sabtu, 20 Desember 2014

Makin tua makin membara

Semakin bertambah usia semakin bertambah emosi saya. Pepatah bilang semakin tua semakin bijaksana. Tapi berbeda dengan saya, semakin tua semakin mudah membara, mudah emosi, kesal dan marah.
Hal-hal kecil yang dulu tidak saya pedulikan tapi sekarang menjadi hal yang bisa membuat saya bermuram durja atau kesal berapi-api. Saya menjadi mudah murah atau kesal saat orang buang sampah sembarangan (apalagi yang buang sampah keluar jendela mobil di jalanan), orang nyerobot antrian, orang ngomong kasar sembarangan, orang bau (saya benci di sebelah orang bau, bikin emosi), sopir taxi salah jalan, macet, lihat demo, tukang ojek langganan tidak ada disaat sangat dibutuhkan bahkan bisa kesal kalau salah tawar harga (perempuan sekali). Tetap saja hanya bisa ngomel-ngomel sendiri tanpa berani mengungkapkan.
Hari ini saya kesal karena membeli makanan yang ongkos kirimnya sama dengan harga makanan. Aaah itu rasan 'what the h*ll', cuma beli frozen food dan cemilan murah tapi mahal pada ongkos kirim gara-gara kurirnya langsung kirim tanpa tanya-tanya dulu harga ongkirnya.
Sedangkan 3 minggu lalu saya pun terpaksa merelakan uang saya 390ribu karena salah pesan tiket untuk bos. Meeeen, saya belum gajian tapi udah harus keluar uang karena kebodohan.
Haaah kebodohan yang bertubi-tubi itu bikin lelah dan bangkrut. Kerja siang malam setiap hari bahkan weekend, tapi uang habis dijalan atau membayar hasil ketololan.
Tapi hanya emosi sesaat setelah itu hilang. But untuk gal-hal yang menyangkut merugikan finansial, hal itu bikin miris juga. Gaji ga seberapa, bukan anak siapa-siapa tapi pengeluaran bulanan bak anak gaul sejagat raya.
Selain ketololan, saya juga mudah mengeluarkan kata-kata kasar. Hari ini tiba-tiba nyeletuk 'anj*ng' saat ngobrol sama temen. Wow, bukan hal yang biasa keluar dari mulut saya.
Yap, saya memang gampang terpengaruh lingkungan. Dulu saya tidak suka menggunakan kata 'thanks' dan 'sorry' karena itu less meaning bagi saya, seperti tidak sungguh-sungguh. Jadi saya selalu menggunakan kata 'terima kasih' dan 'maaf'. Tapi sekarang saya seperti orang lainnya yang mulai terbiasa menggunakan thanks dan sorry.

Well, thanks

Tidak ada komentar:

Posting Komentar