Rabu, 24 September 2014

An early morning

Pagi.. kamis pagi.. it's still to early bagi saya yang malas bangun pagi kecuali jika ada kegiatan.
Saya duduk diam di atas kasur sambil menatap diri didepan cermin besar di lemari. Like usual, saya suka bercermin, ngobrol sendiri, cengar cengir sendiri.
Tidak ada yang istimewa pagi ini. Hanya sedang mencoba berbicara sendiri dan memberanikannya tertuang dalam bentuk  kata, tidak hanya disimpan dalam hati.
Tapi hanya tetap merasa do I need to talk about everything in social media? But, why not. Saya membuat ini bukan untuk dibaca orang lain, tapi untuk diri saya sendiri mengukur sudah sejauh mana perjalanan saya, pemikiran saya, perbuatan saya, yang mungkin menjadi lelucon di suatu hari nanti.
Yap, pagi ini satu film telah ditonton: 'baggage claim', oow dan ternyata masih jam setengah 9. Rekor rasanya bagi saya seorang kebo ini sudah menyelesaikan 1 film dan still at 8:30, wow. Bercerita sedikit mengenai film ini, seperti kembali berkaca pada diri. Aaah bener, ternyata saya wanita too ordinary sekali, mengharapkan kisah kisah romantis, mengharapkan orang yang sempurna, mencari menggali jauh, dan akhirnya sadar tidak ada yang sempurna. Klise, semua orang tau, gampang, but in real life mengapa setiap perbuatan masih saja berharap dan kecewa dengan ketidaksempurnaan. Bukan, bukan, bukan berarti saya orang yang gampang dan sering kecewa, hanya saja saya orang yang terlalu sering mengabaikan banyak hal sebagai antisipasi saya untuk tidak merasa kecewa. Menolak untuk kecewa membuat saya tidak mudah percaya akan rasa. Haiyaaa, pagi udah ngomongin kecewa, nanti malah dikira galau. Susah jaman sekarang, ngomong dikit dibilang curhat, kecewa dikit dibilang galau.
Ngobrolin yang enak aja deh. Tentang mimpi. Mimpi menjadi bidadari. *namanya juga mimpi*.
Tuh kan, kehabisan ide lagi harus ngomong apa. Sebelum semuanya benar-benar buyar karena saya mulai elus-elusan lagi dengan kasur, saya cerita sedikit mengenai mimpi. Tapi ini truth mimpi, dalam tidur, yang pernah dialami.
Saya orang yang selalu bermimpi ketika tidur. Tidur di kelas, dalam rapat, di atas angkutan umum, even just 2 minutes pun saya pasti bermimpi. Tapi ada mimpi-mimpi yang selalu berulang.
Mimpi jatuh mimpi kaget, mungkin biasa dan dialami banyak orang.
Tapi saya pernah beberapa kali bermimpi berada di dalam ruang putih bersih dan luas, tanpa batas, hanya seorang diri. Tanpa tahu harus apa, dimana, dan mengapa, saya hanya diam terpana. Sampai saat ini mimpi itu masih jelas seakan nyata tapi tak pernah mengerti maknanya. Maybe someday saya akan paham, karena pernah seorang teman mengatakan bahwa ada sesuatu mengenai mimpi saya ini. So, jika pun benar ada hal yang perlu saya pahami, semoga segera terjadi.
Then, ada lagi, mimpi yang dalam satu tahun terakhir ini selalu dengan tema yang sama: air. Apapun mimpi saya selalu dikaitkan dengan air. Laut, danau, sungai, dll sejenis perairan itu. Cerita berbeda, namun selalu ada salah satunya, dan paling sering muncul adalah sungai. Lagi lagi, tidak tau apa maknanya. Jika pun ada semoga ini pertanda baik.
Mengarang sedikit blog saja membutuhkan waktu almost an hour bagi saya. Berhubung saya dalam masa setengah jobless setengah bertugas, dan masih jam 9:30, masih berasa pagi, bantal-bantal mulai memanggil kembali, dan perut kosong harus ditahan sampai magrib nanti, saya cuss tidur lagi. Semoga cukup hanya 1 jam, karena saya ingin ke rs melihat baby Abrizan lagi.
See yaa diary :)

Random thought

Kamu tidak butuh menjadi kaya untuk merasa bersyukur.
Kamu tidak butuh menjadi miskin untuk merasa menderita.
Kamu tidak butuh menjadi cantik untuk merasa dipuja.
Kamu tidak butuh menjadi jelek untuk merasa dihina.
Kamu tidak butuh menjadi orang yang menyenangkan untuk disukai.
Kamu tidak butuh menjadi orang yang menyebalkan untuk dibenci.
Kamu tidak butuh menjadi orang pintar untuk dihargai.
Kamu tidak butuh menjadi orang bodoh untuk dijauhi.
Lalu, apa yang menjamin hidupmu?
Lalu, kapan kamu merasa sempurna?
Lalu, butuhkan Anda harta untuk menikmati hidup?
Kamu bisa merasakan segalanya, tanpa syarat